MANAJEMEN
Pengertian dan Prinsip
Manajemen
Filsafat manajemen sebagaimana diuraikan maka dapat
disimpulkan banyak ahli mengemukakan arti pengertian manajemen secara berbeda.
Walaupun dengan kalimat yang berbeda, namun memiliki makna yang hampir sama. Berikut
pengertian manajemen yang dikemukakan oleh beberapa ahli .
1.
Menurut G.R Terry (dalam Malayu S.P Hasibuan,2005:2)
Management
is a distinct process consisting of palinning, organizing, actuating,
controlling, performed to determine and accompish stated objective by the use
of human being and other resource.
(Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri
dari tindakan. Tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengaraham, dan
pengendalian yang dilkakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
lainnya).
2.
Harold
Koontz dan Cryl O’Donnel
(dalam Malayu S.P Hasibuan,2005:3)
Management
is getting things done thought people. In bringing about this coordinating of
group activity, the manager, as a menager plans, organizes, staffs, direct and
control the activities other people.
(Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan
tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian, manajer mengadakan
koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi, perancangan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian).
3.
Paul
Hersey dan Ken Blanchard
(1995:3)
Mengartikan manajemen sebagai proses kerjasama dengan
melalui orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
4.
Kusnadi
(1993:3)
Manajemen adalah setiap kerjasama dua orang atau lebih
guna mencapai tujuan bersama dengan cara seefektif dan seefesien mungkin.
Penegertian
manajemen tersebut mengandung makna bahwa proses adalah cara yang sistematik
untuk melakukan sesuatu. Dalam sehariannya, manajer dengan ahliannya dan
keterampilan selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi dalam hal ini adalah organisasi
apapun, baik organisasi usaha yang profit oriented maupun organisasi nonbisnis
yang tidak profit oriented.
James A. F. Stoner
(1986) mengatakan bahwa “Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang-orang”. Paul
Hersey dan Ken Blanchard (1995)
mengatakan “antara manajemen dan kepemimpinan sering dipandang sebagai dua
konsep yang sama, padahal sebenarnya antara keduanya terdapat perbedaan”. Dari
segi ensesinya, sesungguhya konsep kepemimpinan lebih luas dari konsep
manajemen.
Agar
seorang pimpinan dapat mengarahkan kelompok kerjasamanya dalam mencapai tujuan,
maka harus memiliki keterampilan tertentu. Begitu pula dengan seorang pimpinan
(manajer) perusahaan. Agar dapat mencapau tujuan perusahaan secara efektif dan
efesien maka seorang manajer harus memiliki keterampilan dan kemampuan. Menurut
Robert L.Katz
(A.F.Stoner,1992:20-21), keterampilan/kemempuan itu dibagi kedalam beberapa
macam, yaitu :
1.
Keterampilan teknis (technical
skill), adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur, dan teknik
dalam bidang tertentu.
2.
Keterampilan Manusiawi (human
skill), adalah kemampuan untuk berkerja dengan orang lain, memahami orang lain,
dan mendorong orang lain, baik sebagai perseorangan maupun kelompok.
3.
Keterampilan konseptual (conceptual
skill), adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan memadukan semua
kepentingan dan kegiatan organisasi.
4.
Keahlian strategis (strategical
skill), adalah keahlian yang diperlukan bagi seseorang manajer untuk dapat
melihat organisasi sebagai suatu sistem dimana gangguan atau keberhasilan dari
unit organisasi akan memengaruhi kegagalan dan keberhasilan organisasi untuk
dapat mengatisipasi sedini mungkin semua fenomena internal dan eksternal
oraganisasi.
Selain
keterampilan yang harus dimiliki, beberapa sifat pribadi juga sangat penting
bagi seorang manajer diantaranya : Keinginan untuk mengelola, kemampuan untuk
berkomunikasi, intregritas dan kejujuran, dan pengalaman. Melalui keterampilka
tersebut, seorang pimpinan / manajer melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini :
1.
Perancangan (planning), menunjukan
bahwa para manajer terlebih dahulu memikirkan tujuan dalam kegiatannya.
2.
Pengorganisasian (organizing)
menunjukan bahwa para manajer mengorganisasikan sumber daya manusia dan sumber
daya bahan yang dimiliki organisasi.
3.
Kepemimpinan (leading) atau penggerakan
(actuating) menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan memengaruhi
bawahanya, serta menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu.
4.
Pengendalian (controlling) berarti
para manajer berusahaan sedapat mungkin agar organisasi bergerak ke arah
tujuan.
Dalam
melaksanakan tugas dan kegiatannya, seorang pimpinan / manajer harus mengacu
kepada kepada prinsip-prinsip manajemen. Henri
Fayol (dalam Onong U.Effendy, 1984:4) mengemukakan ada empat belas prinsip
manajemen. Menurutnya, prinsip manajemen sifatnya luwes dan tidak mutlak serta
harus dapat digunakan dalam kondisi yang berubah-ubah. Keempat belas tersebut
adalah sebagai berikut :
1.
Pembagian tugas (division of work).
2.
Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility).
3.
Disipilin (dicipline).
4.
Kesatuan perintah (unity of command).
5.
Kesatuan pengarahan (unity of direction).
6.
Pengutamaan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi (subordination
of individual interest to general interest).
7.
Penggajian pegawai (remuneration of personnel).
8.
Pemusatan wewenang (centralization).
9.
Jenjang kepangkatan (scalar chain).
10. Ketertiban
(order).
11. Keadilan
(equity).
12. Stabilitas
masa jabatan (stability of tenure of
personnel).
13. Prakarsa
(initiative).
14. Jiwa
kooprs (esprit de coprs).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar