KEWIRAUSAHAAN
Istilah
enterpreneur atau yang lebih dikenal
di Indonesia dengan istilah kewirausahaan sudah dikenal orang dalam sejarah
ilmu ekonomi sebagai ilmu pengetahuan sejak tahun 1775. Seorang keturunan
Perancis yang bernama Richard Cantillon dianggap
sebagai orang pertama yang menggunakan istilah enterpreneur (wirausaha). Cantillon menyatakan seorang enterpreneursebagai orang yang membayar
harga tertentu untuk produk tertentu, kemuadian dijual dengan harga yang tidak
pasti, sambil membuat keputusan-keputusan tentang upaya mencapai dan
memanfaatkan sumber-sumber daya dan merima resiko berusaha (the risk of enterprise).
Enterpreneurtidak
bisa lepas dari teori maupun konsepsi yang digunakan oleh Schumpeter dalam bukunya The
Theory of Economic Development (1961) yang mengatakan bahwa enterpreneurmerupakan kombinasi ekonomi
baru yang terbentuk dari lima komponen, yaitu :
a. Dihasilkannya
produk-produk baru.
b.
Dihasilkannya fungsi-fungsi produk
baru yang menyebabkan makin rendahnya input untuk menghasilkan produk tertentu.
c.
Pembukaan segmen pasar baru.
d.
Pemakaian sumber-sumber material
baru.
e. Beroganisasi.
Sementara itu Jose Carlos Jarillo Mosi (Thoby Mutis,
1995:18) mengatakan bahwa “Kewirausahaan adalah seorang yang mempunyai peluang,
lalu mengejar peluang-peluang yang sesuai dengan dirinya, dan percaya bahwa
kesuksesan merupakan sesuatu yang bisa dicapai”. Kewirausahaan pada hakikatnya
adalah sifat, ciri-ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Seperti yang
dikemukakan oleh Peter Drucker bahwa
“Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mencipatakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and
different thing)”.
Meridith dalam Hendar dan Kusnadi (1999:160)
mempunyai pendapat lain. Para pengusaha mempunyai ciri dan watak yang berlainan
dengan individu kebanyakan. Ciri-ciri dan watak tersebut adalah sebagai berikut
:
a. Mempunyai
kepercayaan yang kuat pada diri sendiri.
b.
Berorientasikan pada tugas dan
haasil yang didorong oleh kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi pada
keuntungan, mempunyai intelektual dan ketabahan, mempunyai tekad kerja keras,
dan mempunyai energi inisiatif
c.
Mempunyai kemampuan dalam mengambil
resiko dan mengambil keputusan-keputusan secara cepat dan cermat.
d.
Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka
bergaul dan menanggapi saran-saran dan kritikan.
e.
Berjiwa inovatif, kreatif, tekun.
f.
Berorientasi ke masa depan.
Ahli lain, seperti M. Scarborough dan Thomas
W. Zimmerer (Suryana, 2003:14)
mengemukakan delapan karakteristik, yang meliputi aspek-aspek berikut ini :
a. Desire for resposibility, yaitu
memiliki rasa tanggung jawa atas usaha-usaha yang dilakukannya.
b.
Preference
fir moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang moderat, artinya ia
selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun risiko yang terlalu
tinggi.
c.
Confidence
in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan
dirinya untuk berhasil.
d.
Desire
for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan
balik yang segera.
e.
High
level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
f.
Future
oreintation, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasian
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
g. Value of achievement over money, yaitu
lebih menghargai prestasi daripada uang.
Adapun menurut vernon, ciri-ciri kewirausahaan adalah
sebagai berikut :
a. Keinginan
yang kuat untuk berdiri sendiri.
b.
Kemampuan untuk mengambil resiko.
c.
Kemampuan untuk belajar dari
pengalaman.
d.
Memotivasi diri sendiri.
e.
Semangat untuk bersaing.
f.
Orientasi pada kerja keras.
g.
Percaya pada diri sendiri.
h.
Dorongan untuk berprestasi.
i.
Tingkat energi yang tinggi dan
tegas.
j.
Yakin pada kemauan sendiri.
k.
Tidak suka uluran tangan dari
oemerintah atau pihak lain di masyarakat.
l.
Tidak tergantung pada alam dan
berusaha untuk tidak menyerah pada alam.
m.
Mempunyai jiwa kepemimpinan.
n. Berorientasi
ke masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar