Definisi
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan yang lainnya berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Biasanta dibuat untuk menanganisesuatu yang berulang kali atau
yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna untuk
diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang
tepat. Karateristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan
waktu, akurat dan lengkap.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses
data dan transaksi guna menghasil kan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengenalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang
menangi segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntasi. Akuntansi sendiri
sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk oleh
SIA pada sebuah organisasi antara lain :
·
Mengumpulkan
dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
·
Memproses
data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
·
Melakukan
kontrol secara tept terhadap aset organisasi.
Subsistem
SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang
secara langsung memengaruhi pemrosesan transakasi keuangan.
SIA terdiri
dari 5 subsistem :
·
Sistem
Pengeluaran (expenditure system)
Segala peristiwa yang
berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan
oleh perusahaan, baik berupa barang atau jasa, baik pemasok atau dari luar
maupun karyawan didalam perusahaan.
·
Sistem
Pendapatan (revenue system)
Berhubungan dengan
penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan
mendapatkan pembarayaran dari mereka.
·
Sistem
Produksi (production system)
Berhubungan dengan
pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.
·
Sistem
Manajemen Sumber Daya (recourse management system)
Meliputi
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengedalian sumber daya
seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas).
·
Sistem
Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting).
Manfaat
Sistem informasi akuntasi :
·
Menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama
pada value chain secara efektif dan efisien.
·
Meningkatkan
kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
·
Meningkatkan
efisiensi.
·
Meningkatkan
kemampuan dalam pengambilan keputusan.
·
Meningkatkan
sharing khowledge.
·
Menambah
efisiensi kerja pada bagian keuangan.
Dan juga
memiliki tujuan :
·
Untuk
mendukung operasi-operasi sehari-hari (to support the day to the day
operations).
·
Mendukung
pemngambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal
decision makers).
·
Untuk
memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung jawaban (to fulfill
obligations relating to stewardship).
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli :
1. Wilkinson dan Carullo (1995), pengertian sistem informasi akuntansi merupakan struktur
yang menyatu dalam suatu entitas yang menggunakan sumber daya fisik dan
komponen lain. Untuk merubah transaksi keuangan/akuntasi menjadi informasi
akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari para pengguna atau
pemakainya (user).
2. George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang telah diterjemahkan oleh Jusuf, A.A (1996) pengertian informasi
akuntansi adalah “Kumpulan sumber daya, seperti : manusia dan peralatan, yang
diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntasi”.
3. Menurut Mulyadi (2001) mendenifisikan, “sistem akuntasi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengolaan perusahaan”.
4. Menurut Niswoger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto (1995) “Sistem akuntasi adalah suatu saran bagi
manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untu
mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik,
kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan”.
5. Menurut Baridwan (1998) “Sistem akuntasi terdiri dari formulir-formulir,
catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data
mengenai suatu usaha kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan
balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk
mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak lain yang berkenpentingan seperti
megang saham.
Menjelaskan
Peran yang dimainkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dalam rantai Nilai.
Akuntan
sebagai salah satu profesi dapat bekerja di suatu perusahaan swasta maupun di
pemerintahaan atau mendirikan suatu perusahaan. Jika akuntan mendirikan
perusahaan, akuntan tersebut disebut akuntan publik (public acountant) yang
pekerjaannya adalah mengaudit laporan keuangan perusahaann sebagai pihak yang
indenpenden dah hasilnya berupa pendapat atas laporan keuangan tersebut. Jika
bekerja didalam perusahaan swasta/pemerintahan, akuntan tersebut disebut
akuntan pribadi (privati acountant).
Pekerjaan/tugas/fungsi
yang dapat dilakukan oleh seorang akuntan didalah salah satu perusahaan adalah
sebagai berikut :
·
Controller
·
Treasurer
(bendaharawan)
·
Tax
specialist (spesialis pajak)
·
Financial
Analyst (analisis keuangan)
·
Cost
acountant (akuntan biaya)
·
General
acountant (akuntan umum)
·
Information
system (sistem informasi)
·
Budgeting
specialist (spesialis anggaran)
·
Internal
auditor (pemeriksa internal)
Ada tiga
peran dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai user, desiger, dan
auditor. Sebagai user atau pemakai sistem, akuntan harus bisa memastikan bahwa
sistem baru berisi ciri-ciri (features) yang dibutuhkan dalam menjalankan
pekerjaan/tugas/fungsinya dalam organisasi. Dengan kata lain, para akuntan
harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para
profesional/spesealis sistem yang merangcang sistem mereka. Karena itu, akuntan
sebagai pemakai sistem harus mengetahui bagaimana sistem yang dikembangkan,
teknik-teknik yang digunakan dalam pengembangan sistem , dan teknologi yang
akan digunakan pada sistem baru. Salah satu faktor keberhasilan/kesuskesan
dalam perancangan suatu sistem, informasi adalah dengan melibatkan pemakai
sistem tersebut. Akuntan sebagai pemakai sistem informasi akuntansi harus
dilibatkan dalam perancangan sistem karena akunta mempunyai pengetahuan
mengenai prinsip-prinsip akuntansi, prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik
sistem informasi dan metode pengembangan sistem. Pernacangan sistem merupakan
upaya kolaborasi antara akuntan dengan profesional/spesialis sistem. Akuntan
bertanggung jawab untuk sistem konseptualnya sedangkan profesional/spesialis
sistem betanggung jawab untuk sistem fisiknya.
Fungsi Dari
Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi dasar
dari sistem informasi akuntansi :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai
kegiatan bisnis organisasi secara efisien dah efektif.
·
Menengkap
data transaksi pada dokumen-dokumen sumber.
·
Mencatat
data transaksi kedalam jurnal-jurnal, dimana catatan tersebut dibuat secara
kronologis dari apa yang telah terjadi.
·
Posting
data dari jurnal-jurnal ke buku besar, yang mengikat data dengan jenis
rekening.
2. Menyediakan informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan bagi manajemen. Dalam sistem manual, informasi ini
disediakan dalam bentuk laporan kedalam dua kategori :
·
Laporan
keuangan
·
Laporan
manajerial
3. Menyediakan pengedalian internal yang
memadai (cukup). Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah
handal dan dapat dipercaya.
Memastikan
bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan sesuai denga tujuan manajemen.
Mengamankan
(menjaga) kekayaan organisasi/perusahaan, termasuk data.
Fungsi
Subsistem dasar dalam Sistem Informasi Manajemen :
·
Siklus
pendapatan : mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk tunai.
·
Siklus
pengeluaran : mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang
tunai.
·
Siklus
penggajian : mencakup sumber daya manusia mencakup kegiatan mengontrak dan
menggaji pegawai.
Tujuan
Pengendalian Intenal Sistem Informasi Akuntansi
Pengendalian
intern itu meliputi sturktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat
yang dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan dengan tujuan untuk
menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitiaan dan kebenaran
data akuntasi, memajukan efisiensi didalam usaha, dan membantu mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Definisi di
atas menunjukan bahwa sistem pengendalian intern yang baik itu akan berguna
untuk :
1. Menjaga kemanan harta milik suatu
organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran
data akuntasi.
3. Memajukan efisiensi dalam operasi.
4. Membantu menjaga agar tidak ada yang
menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah itetapkan lebih dahulu.